Dua Presiden Indonesia yang Belum Banyak Diketahui



Orasimaya.blogspot.com - Dua Presiden Indonesia yang Belum Banyak Diketahui. Sebagian besar rakyat Indonesia mungkin menganggap kalau jumlah Presiden kita baru 7, yakni Ir. Soekarno, Soeharto, Bj Habibie, K.H Aburrahman Wahid (Gus Dur), Megawati, Susilo Bambang Yudoyono, dan yang terakhir Joko Widodo. Namun, menurut sejarah hal tersebut ternyata keliru. Hingga saat ini, Indonesia telah dipimpin oleh 9 Presiden. Gak Percaya ? Berikut jawabannya.

Dua Presiden yang tidak tertulis di atas adalah Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Kemungkinan keduanya tak disebut bisa karena lupa, alpha, atau memang disengaja. Sjafruddin Prawiranegara memimpin Indonesia ketika bangsa kita sedang memasuki masa darurat pemerintahan, sebab Ir. Soekarno dan Moch Hatta ditangkap oleh Belanda pada awal agresi militer kedua. Sedangkan Mr. Assaat menjabat Presiden ketika Republik Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1949.



Sjafruddin Prawiranegara
Mendapati bahwa pemerintahan Indonesia kosong kepemimpinan, Sjafruddin Prawiranegara mengusulkan agar segera membentuk pemerintahan darurat untuk meneruskan perjuangan Republik Indonesia. Namun, saat itu Ir. Soekarno dan Moch Hatta mengirim telegram yang berbunyi : 
"Kami, Presiden Republik Indonesia memberitakan bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas Ibu Kota Jogjakarta. Djika dalam keadaan pemerintah tidak dapat mendjalankan kewajibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatra".

Sayangnya, telegram tersebut tidak sampai di Bukittinggi, tempat Sjafruddin Prawiranegara tinggal. Tapi, Sjafruddin Prawiranegara telah mengambil inisiatif yang senada. Selanjutnya, di rumah dekat Ngarai Sianok Bukittinggi, 19 desember 1948 Ia membuat sebuah rapat yang membahas pembentukan darurat pemerintahan (emergency government). Usul tersebut pun mendapat restu dari gubernur Sumatra, Mr. TM. Hasan. 
"demi menyelamatkan Negara Republik Indonesia yang berada dalam bahaya, artinya kekosongan kepala pemerintahan, yang menjadi syarat internasional untuk diakui sebagai negara". Jelas Mr. TM. Hasan.

Pada tanggal 22 desember 1948 di Halaban, sekitar 15 km dari Payakumbuh, PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) diproklamirkan. Dengan pimpinan yakni Sjafruddin Prawiranegara yang juga merangkap sebagai menteri Penerangan, Penerangan, dan Luar Negeri, ad. interim. Kabinatenya dibantu Mr. T.M. Hasan, Mr. S.M. Rasjid, Mr. Lukman Hakim, Ir. Mananti Sitompul, Ir. Indracahya, dan Marjono Danubroto. Namun, Jenderal Sudirman tetap menjadi Panglima Besar Angkatan Perang. Kepemimpinan Sjafruddin akhirnya kembali ketangan Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949 di Yogyakarta. Hal tersebut juga menandakan berakhirnya PDRI dengan usia kurang lebih delapan bulan untuk melanjutkan perjuangan Republik Indonesia.

Baca juga :





Mr. Assaat
Pada tanggal 27 desember 1949, dalam sebuah Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani di Belanda, secara tertulis Belanda telah menyerahkan kedaulatannya ke Republik Indonesia Serikat (RIS). RIS sendiri terdiri dari 16 negara bagian, salah satunya adalah Republik Indonesia. Ada pula Negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, dll. Nah, karena Ir. Soekarno dan Moch Hatta telah ditetapkan sebagai Presiden dan Perdana Menteri RIS, kekosongan kekuasaan terjadi di Republik Indonesia. Kemudian Mr. Assaat menjabat sebagai Presiden RI untuk sementara. Ia memiliki peran yang cukup penting. Karena andai Ia tidak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia berarti ada kekosongan kepemimpinan yang berarti juga Republik Indonesia pernah hilang lalu muncul lagi. Dengan mengakui keberadaan RI dalam RIS yang terjadi hanya beberapa bulan terbukti bahwa sejarah RI sejak tahun 1945 tak pernah terputus hingga kini. Seperti yang telah kita ketahui RIS kemudian melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1950. Ini berarti Assaat pernah memangku jabatan Presiden Republik Indonesia sekitar 9 bulan lamanya.

Perjuangan yang sangat luar biasa oleh kedua orang tersebut untuk melanjutkan eksistensi Republik Indonesia ternyata tidak begitu mendapat apresiasi oleh rakyat Indonesia. Bagaimana pendapatmu ?

Related Posts:

0 Response to "Dua Presiden Indonesia yang Belum Banyak Diketahui"

Posting Komentar